Langsung ke konten utama

Tips Menonton Film “Harry Potter and the Deathly Hallowsn Part-1


1. BACA BUKUNYA UNTUK REMINDER

Sejak bukunya dirilis sampai kemudian filmnya muncul itu jaraknya 2 tahun lebih loh, mana bukunya tebal nian. Banyak adegan-adegan yang sudah terlupakan, apalagi untuk orang-orang seuumuran kita (kita? Lo aja kali, gue enggak… -hehehe basi yey?-). Jangan sampe, gara-gara udah gak sabar pengen nonton filmnya dan melupakan bukunya, di bioskop, ditengah-tengah film kita malah bawel dan cerewet nanya-nanya sama orang sebelah, “ini siapa sih? ini adegan yang mana sih? Yang dicari-cari Harry Potter tuh apaan sih?”

2. JANGAN BAWA ANAK-ANAK

Dari awal sampe akhir, gambarnya suram banget (udah kayak nonton Alice in Wonderland-nya Tim Burton aja). Udah gitu banyak adegan-adegan sadis dan musik yang berderit-derit dengan nada-nada rendah khas film horor ditambah lagi ciuman celemotan antara Harry-Ginny, Harry -Hermione dan tentunya adegan telanjang setengah badan antara Harry & Hermione, lebih mengagetkan dari Ariel-Luna (wah… udah pada gede-gede ya… huks huks gak relaaaa).

3. PIPIS DULU SEBELUM NONTON

Film Harry Potter kali ini, betu-betul padat merayap (kalah deh macetnya Jakarta). Rasanya gak ada adegan yang gak perlu. Jadi kalo di tengah-tengah film kita kebelet pipis, wah… bakal ketinggalan banyak banget detail-detail keren dan adegan-adegan penting tak terduga. (Kalo kebelet boker gimana dong???)

4. JANGAN SAMPE TELAT

Adegan pembuka adalah adegan yang super serius dan udah bikin kita mikir, jadi kalo telat dikit aja… tanpa sadar kita jadi orang super bloon yang planga` plongo`, bengong sambil mikir, “loh…loh… ini adegan di buku yang halaman berapa ya??” Sementara film terus berjalan dan gak nungguin kita, kan? (Lagipula, kepala-kepala yang berdatangan berseliweran mondar mandir gak karuan menghalangi layar, ganggu banget. Bikin konsentrasi buyarrrr).

5. BETTER KWATJI THAN POPCORN

Percayalah, dengan durasi sepanjang itu, makan kuaci lebih nikmat daripada makan popcorn. Saking fokusnya kita nonton, tanpa sadar baru beberapa menit film dimulai, tuh popcorn udah ludes. Tapi kalo kuaci kan lebih ada tantangannya, karena harus dibuka dulu satu persatu. Jadi gak bakal keabisan stok kuaci sampai film selesai. Cuma ya, efek jontor setelah makan kuaci emang bikin geregetan sih…

6. SEDIA PENUTUP KUPING

Waduh, nonton film Harry Potter di bioskop udah kayak nonton di Pasar Malam aja. Anak kecil yang nangis karena ketakutan lah, ABG-ABG yang ngebahas bukunya di tengah adegan super serius lah, bapak-bapak yang menerangkan isi filmnya pada istrinya lah, wuidihhhh… brisik banget. Udah gitu teriakan khas para kaum Hawa rupanya mampu menyaingi suara film. Adegan sensual, teriak. Adegan bunuh-bunuhan, teriak. Adegan kejar-kejaran, teriak. Bahkan pada saat Harry buka baju waktu mau nyelam ngambil Pedang Gryffindor di danau es, cewek-cewek itu pada teriak-teriak histeris ala groupies, “buka, buka, buka, aw aw celananya juga dongggg…” (Lantas, kalo pake penutup kuping, udah kayak nonton film yang di mute dong !!! Yah, itu derita looo).

7. JADILAH ORANG PERTAMA YANG TEPUK TANGAN

Biasanya di akhir film, para penonton pada tepuk tangan. Daripada tepuk tangan bareng-bareng sama penonton lain, mending tepuk tangan duluan. Makanya, pas adegan Voldemort ngegali kuburan Dumbledore, bersiap-siaplah untuk menyatukan kedua belah tangan dan bertepuk sekencang-kencangnya (penting ya?)


sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5998642

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENENTUAN KADAR BESI (Fe) DALAM SAMPEL DENGAN TEKNIK SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Tanggal percobaan : 16 april 2010 PENENTUAN KADAR BESI (Fe) DALAM SAMPEL DENGAN TEKNIK SPEKTROFOTOMETER UV-VIS   A.     Tujuan 1.     Menentukan kadar Fe(II) dalam sampel dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. 2.     Dapat mengoperasikan alat spektrofotometer UV-VIS                                                         B.      Tinjauan Pustaka Spektrofotometri merupakan suatu perpanjangan dari penelitian visual dalam studi yang lebih terinci mengenai penyerapan energi cahaya oleh spesi kimia, memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam perincian dan pengukuran kuantitatif. Pengabsorpsian sinar ultraviolet atau sinar tampak oleh suatu molekul umumnya menghasilkan eksitasi electron bonding, akibatnya panjang gelombang absorpsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan yang ada didalam molekul yang sedang diselidiki. Oleh karena itu spektroskopi serapan molekul berharga untuk mengidentifikasi gugus-gugus fungsional yang ada dalam sua

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Karbohidrat dalam Air Tebu

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT DALAM AIR TEBU Tanggal Praktikum: Awal: 7 oktober 2010 Selesai: 14 oktober 2010 A.       Tujuan 1.       Memahami sifat-sifat kimia karbohidrat 2.       Mengidentifikasi jenis karbohidrat dalam air tebu 3.       Menentukan kadar karbohidrat yang terdapat dalam sampel bahan alam yaitu air tebu dengan menggunakan metode Luff Schoorl B.        Dasar teori Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksiketon atau polihidroksialdehid yang mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat sangatlah beragam sifatnya. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat adalah tipe molekulnya. Berbagai senyawa yang termasuk karbohidrat mempunyai berat molekul yang berbeda yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga 50.000 bahkan lebih.   Berbagai senyawa tersebut digolongkan menjadi tiga golongan yaitu golongan monosakarida, disakarida dan polisakarida.   Monosakarida     Monosakarida adalah karboh

Isu – isu yang terkait dengan layanan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai alat untuk memimpin umat manusia yang semakin bertambah jumlahnya serta kompleks persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan sesuai dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal adanya Bimbingan dan Konseling dalam kehidupan sehari-hari, maka akan kesulitan menentukan tugas – tugas perkembangan, memecahkan masalah dan menentukan rencana hidup untuk masa yang akan datang guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik. B.  Pembatasan Masalah Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi masalahnya sebagai berikut: a.  Pengertian dan fungsi layanan Bimbingan dan Konseling. b.  Jenis – jenis Bimbingan dan Konseling. c. Tujuan diberikannya layanan Bimbingan dan Konseling. C.   Tujuan Penulisan Makalah