Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2011

Perbedaan Plasma TV, LCD TV, dan LED

PLASMA TV Sebuah Plasma TV terdiri dari 2 pelat kaca yang diisi oleh ratusan bahkan ribuan sel yang berisi gas. Sel-sel ini berisikan gas neon dan dilapisi oleh fosfor sehingga membuat mereka seperti lampu neon mini. Masing2 sel plasma tersebut dapat diberi tenaga listrik agar melepaskan photon ultraviolet. Photon-photon ini lah yang menyebabkan fosfor yang melapisi sel tersebut berubah warna. Dengan menghidupkan dan mematikan sel-sel ini pada saat dan rangkaian yang tepat setiap 1/1000 detik, gambar terbentuk. Sebenarnya, tiap sel terdiri oleh 3 sel yang masing masing memberikan warna merah, hijau dan biru. Dengan mengkombinasikan warna2 tersebutlah tercipta gambar LCD TV Berbeda seperti Plasma TV, pixel pada LCD TV tidak memberikan cahaya sendiri. Sebuah Kristal cair terperangkap dalam 2 lembar kaca dan seluruhnya disinari oleh cahaya yang datang dari belakang. Memvariasikan arus listrik yang datang dari belakang mengontrol seberapa besar cahaya yang menerangi masing

Presiden Termiskin dan Terkaya di Dunia

Benarkah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad adalah presiden termiskin di dunia? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Dijawab ya, karena memang dialah presiden di dunia dengan kekayaan sebagai berikut: kekayaan dan propertinya terdiri dari sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran! Kalau dijawab tidak, maka dialah presiden di dunia tempat paling kaya bagi banyak pejabat negara manapun untuk "bercermin" alias introspeksi diri. Banyak masyarakat menginginkan pejabat-pejabat di negaranya untuk berprilaku sebagaimana Ahmadinejad, "meminjam" cermin Ahmadinejad untuk melihat diri mereka. Dan setelah bercemin kepada pribadi presiden tersebut mereka pun lalu hendaknya menjadi pejabat yang sangat sederhana dan "amanah" dalam pengertian kasat mata. "Ketika bercermin, saya melihat orang di dalam cermin itu dan mengatakan kepadanya: Ingat, kau tak lebih dari seorang pel